Hai! Aku kembali dalam event twigora, kali ini menjadi host novel The Perfect Catch karya Chocola. Blog tour berlangsung 31 Oktober - 3 November 2018 ya, di akhir bakalan ada giveaway buku ini. Makanya kalian jangan lupa buat tinggalin jejak disetiap postingan yang berhubungan dengan blog tour The Perfect Catch ini diblog aku ya. Oh ya dalam rangkaian blog tour hari pertama ini adalah wawancara sama Kak Chocola.
Ini hasil wawancara aku bersama Kak Chocola :
1. Terinspirasi dari mana awal mulanya cerita ini? Trus Kenapa Kak Chocola memakai judul 'The Perfect Catch'?
Cerita ini terispirasi dari berbagai sumber sih, mungkin yang paling dominan itu dari materi pelajaran sosiologi di SMA yang bahas soal labeling. Juga curhatan seseorang kalau zaman SMP dia itu biang rusuh banget dan begitu SMA mencoba buat jadi orang bener, labeling yang melekat ke dia terlanjur buruk, bahkan hal yang nggak dia lakuin aja ikut dituduh kalau dia pelakunya.
Sebenernya judul awal novel ini waktu di kirim ke kompetisi menulis novel remaja Roroteen 2017 itu “Buzzer Beater”, seiring menempuh berkali-kali revisi, akhirnya Roro minta buat ganti judul. “The Perfect Catch” ini salah satu judul yang disaranin redaksi. Aku suka judul ini karena menggambarkan basket yang jadi temanya, sekaligus menggambarkan tokoh-tokoh utamanya ini emang tangkapan sempurna buat satu sama lain.
2. Berapa lama pengerjaan cerita ini? Apakah ada kendala saat menulis cerita ini?
Pengerjaannya sekitar 2 bulan. Alhamdulillah dalam pengerjaannya nggak ada kendala berarti, justru aku ngerasa kayak dibimbing karakter-karakternya sendiri buat nulisin kisah mereka. Mungkin yang sulit itu ngebangun kepercayaan diri pas nulis sih, aku sempet down banget pas nulis novel ini karena merasa hasil tulisanku nggak bagus dan ngerasa udah nggak dapet lagi feel remajanya lantaran usiaku yang udah nggak remaja lagi. Haha....
3. Tokoh favorit Kak Chocola di dalam cerita ini siapa? Alasannya?
Aduh, ini pertanyaan sulit. Mirip pertanyaan ke seorang ibu siapa anak favoritnya. Semua saya suka banget. Arga yang berprestasi dan loyal banget sama sahabatnya. Dinda yang optimistik. Tapi mungkin saya lebih kagum ke Gilang sih, karena diusianya yang masih muda dia itu tangguh banget jadi sandaran ibu dan adiknya. Dia juga karakter yang nggak segan-segan dalam membantu orang lain. Di tengah-tengah himpitan masalahnya dia nggak lari ke perilaku yang negatif, itu bikin kagum banget sih.
4. Kalau divisualisasikan dengan artis, siapakah kiranya yang cocok menjadi tokoh-tokoh ini?
Jujur, nggak terlalu update banget soal artis Indonesia. Tapi mungkin kalau buat karakter Arga yang cocok sama image calm-nya itu Teuku Rassya. Kalau Gilang mungkin Jefri Nichol. Dinda karena aku bayangin wajahnya itu cantik yang lokal banget, jadi mungkin Nabilah Ayu ex JKT48.
5. Apakah ada adegan di novel ini yang membuat Kak Chocola gagal move on? Kenapa?
Ada dua yang masih bikin aku baper sampai sekarang. Pertama, waktu Gilang rela nyamperin Dinda yang diikutin begal pas tengah malam. Itu taruhannya nyawa banget. Kenal juga baru aja, tapi dia mau nolongin. Kedua, pas Gilang ketusuk demi nyelametin adiknya, wah ini sih nyesek banget. Sebagai seorang kakak dia rela dalam bahaya asal adiknya bisa selamat. Alasan ketusuknya kenapa dan siapa yang hampir bunuh Gilang mending lanjut baca sendiri aja ya di novelnya. Hehe....
๐๐๐๐๐
Itu hasil wawancara aku sama Kak Chocola, terima kasih Kak Chocola udah menjawab rasa penasaran aku. Gimana udah ada gambaran kan tentang tokoh-tokoh novelnya? Kak Chocola ngasih sedikit bocoran loh itu. Kalian penasaran sama ulasan aku untuk novel ini? Tunggu besok ya, aku bakalan share reviewnya.
[ ๐ PROFIL PENULIS ๐ ]
Chocola merupakan nama pena dari Citra Ayuning Tyas. Gadis kelahiran Tasikmalaya 13 April ini merupakan alumni pendidikan kimia Universitas Negeri Semarang. Penyuka makanan, hujan, astronomi, K-POP dan J-movie ini bercita-cita menjadi pengusaha kuliner dan penulis sukses. Moto favoritnya, “tidak ada hasil yang menghianati usaha”. Kecintaannya terhadap Semarang membuatnya ingin kota Venice van Java mendominasi latar karya-karyanya. Novel ini merupakan karya solo ke-3 yang diterbitkan, sebelumnya novel ‘In Paris Where I Meet You’ pernah diterbitkan tahun 2014 dan e-book novela ‘Miss Beauty & Mr. Brain’ diterbitkan tahun 2017. Penulis dapat disapa melalui:
Instagram: @Citra_chocola
Twitter: @Chocola134
Facebook: Chocola
Email: Glacier4tdesert@gmail.com
Instagram: @Citra_chocola
Twitter: @Chocola134
Facebook: Chocola
Email: Glacier4tdesert@gmail.com
Kalian juga bisa kepoin penulis dan review buku ini di blog-blog di bawah ini. Jangan lupa buat ikutan rangkaian blog tournya, untuk mendapatkan satu novel The Perfect Catch. Save the date ya gengs ๐
23 – 26 OKTOBER 2018: AFIYATUL FUTHONA
URL BLOG: https://mybooklicious.blogspot.com/
27 – 30 OKTOBER 2018: SINTIA ASTARINA
URL BLOG: www.sintiaastarina.com
31 OKTOBER – 3 NOVEMBER 2018: SEFFI SOFFI
URL BLOG : http://seffisoffi.blogspot.com
3 – 6 NOVEMBER 2018: FITRA AULIANTY
URL BLOG: www.mydreamlandstories.blogspot.co.id
7 – 10 NOVEMBER 2018: AYA MURNING
URL BLOG: https://murniaya.wordpress.com
Waaah... Baru nemu aku nih novel remaja yang ngangkat tema labeling gini. Pasti sulit, karena jujur aku juga (mungkin) salah satu dari orang yang terkena labeling gitu ;))
BalasHapusJudul hasil revisinya emang lebih memikat, hehe.
BalasHapusWaaa, udah tayang. Makasih Seffi semangat buat next day-nya^^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPada dasarnya saya suka sekali sama novel-novel yang ngangkat tema yang lumrah di masyarakat, perihal standar sosial, depresi, dan ini... teori labelling. Apalagi ini novel remaja. Saya makin salut~
BalasHapusSaya pribadi lebih seneng sama judul awal sebenernya, entahlah, saya emang suka sesuatu yang kalau dilafalkan jadi indah(?). Kayak Buzzer Beater. Tapi, setelah baca penjelasan Chocola sendiri, saya bisa paham.
Semoga akan ada lebih banyak anak yang dilahirkan ya, kak >\\\\\<
BalasHapusSetuju kak sama seseorang yang sudah di-labeling pasti susah untuk merubah pandangan orang, meski kadang dia bisa juga berbuat baik tetap aja dipandang jelek. Mau tau eksekusi kakak penulis membuat seorang yang masih remaja yang bisa melihat sisi lain dari orang yang sudah punya cap buruk menjadi baik itu gimana, dan kok ada adegan tusuk menusuk ya di dalam novel ini.
BalasHapussetelah membaca hasil wawancara, aku mendadak sadar bahwa aku sudah lupa tentang pelajaran sosiologi....
BalasHapusDats why aku selalu suka dengan novel remaja. Kompleks banget, nggak hanya sekadar baper-baper cinta-cintaan. Tapi tentang menemukan jati diri meski dah jadi korban labelling, juga pengorbanan untuk keluarga di usia belia :"))
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSebagai bookholic yang suka banget koleksi novel remaja. Menurutku ini salah satu novel terbaik yang aku temuin. Why? Baca ulasan novel ini ditambah baca wawancara tentang novel ini membuat aku semakin yakin ini memang novel remaja yang antimainstream. Tidak hanya dibumbui cinta-cintaan tapi banyak pesan moral yang disampaikan oleh penulis di novel ini. Seperti pengorbanan, keikhlasan, perjuangan yang bisa kita terapkan dalam sehari hari. Ngomongin labeling, aku juga salah satu orang yang dilabeling sama teman-teman. Quiz hunter lah, nggak bakalan mampu beli sesuatu, gila nilai, pingin lulus tepat waktu. Kadang ngerasa gimana gitu. Padahal mereka yang labeling aku, mereka tidak tahu perjuangan di baliknya. Hikss malah curhat ๐ญ
BalasHapusLink share:
https://www.instagram.com/p/BpseIK5AhSS/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=zoe5i6u7bcyv
Wah temanya menarik ya, masalah labelling. Tidak banyak penulis yg mengangkat masalah ini, padahal ini masalah yg lumrah terjadi di masyarakat dan sering dialami sama remaja-remaja.
BalasHapusBtw aku sama kayak kak citra, suka kpop dan asrtronim. Stargazing bareng bisa kali kak sambil dengerin lagu kpop wkwk
Typo banget, astronomi maksudku
Hapusoi mak... aku kembali "menghantui" postinganmu yang ini..
BalasHapusJujur, untuk melepas "labeling" itu susah banget apalagi labeling buruk.. perlu usaha yang sangat keras kalau menurutku
uugghhh... kaaaaann ada adegan tusuk ketusuk.. ya allah :( Gilangnya ngga kenapa kenapa kan, mak?
Hmm... seketika ingat dorama jepang, Buzzer Beat, yang dimainkan oleh Tomohisa Yamashita ketika baca jawaban Kak Citra tentang judul awal untuk novel ini.
Dorama ini bagus, mak, silakan ditonton *lah ngapa aku promo dorama disini* wkwkwkwk
intinya, mak, aku pengen banget novel ini semoga novel ini jadi hadiah terindah buatku dari kamu ya mak wkwkwkwk
regards,
pemilik Books for Tummy
@dumzcharming
Kayaknya kece nih ๐
BalasHapusBtw, keren. Terinspirasinya dari sosiologi. Da aku mah pas pelajaran sosiologi tidur wkwk
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari awal liat ini, udah berasa remaja sekali. Tertarik baca~
BalasHapusLabelling ini memang fenomena sosial yang paling bikin kesal ๐ฌ. Levelnya sama kayak fitnah, jadi kasihan sama Gilang ๐ง. Penasaran banget itu sama adegan kejar-kejaran sama begal dan ketusuk demi adeknya ๐ญ
BalasHapusMau jadi adeknya Gilang. Suka nangis dan terharu kalo lihat kakak-adik kayak gitu.
BalasHapusAku penasaran, gimana sih tipsnya nulis cerita remaja ketika kita bukan remaja lagi?
Selamat jatuh cinta.
BalasHapusSalam kenal ya :)
Penasaran banget kenapa nama penanya Chocola :)
BalasHapusWah temanya labeling kaak, seru nih pasti. Baru kali ini aku nemuin cerita bertema ini. Labeling itu sebenernya ada yang bikin bangga ada yang bikin ngenes yaa kak, yang bikin ngenes yaa labeling buruk. Ibaratnya udah dicap orang gak bener wkw, dan buat ngelepas itu semua tuh susah banget gak gampang.
BalasHapusHmm, ngomongin tokohnya aku lebih penasaran ke Gilang nih kaak. Dia bandel" tapi bertanggung jawab yaa kalo digambarin sama Nichol mah.
Dan kenapa disini ada adegan tusuk-menusuknya? yaampun, penasaran banget aku kaak, jadi pengen baca novel ini hhee.
Semoga disini ada rezeki buat aku yaa :)
Jadi penulis itu memang harus peka dan sadar sekitar. Apapun bisa jadi inspirasi dan ide untuk menulis. Kak Chocola aja dari curhatan terus materi sekolah aja bisa jadi ide buat nulis. Terima kasih Kak. Di wawancara ini aku belajar untuk optimis lagi dalam menulis (yang sempat terbengkalai).
BalasHapusOh iya, alasanku banyak baca novel-novel itu ya aku ingin belajar banyak tentang kepenulisan dan memperkaya kosakata.
Sukses terus Kak Chocola!
Dan tentunya sukses juga buat Kak Soffi๐
Baru tahu, ternyata inspirasi awalnya dari labeling yang disematkan pada seseorang. Tapi emang iya sih, ngg bisa dipungkiri bahkan di sekolah tempatku mengajar pun begini, bisa dibilang sudah menjadi hukum alam bahwa seseorang yang terlanjur melakukan kesalahan akan dicap dan dituduh selalu melakukannya di kemudian hari, bahkan walau yang bersangkutan ngg tahu menahu dan jauh dari tempat kejadian. Menarik dan memang sangat perlu dibahas menurutku.
BalasHapusAku cuma bisa bilang WOW ketika Kak Chocola memaparkan rentang waktu pengerjaan novel ini. Hanya 2 bulan genk? Gimana coba? Aku mah apa tuh Haha. Makin penasaran dengan novel yang digarap dengan rentang waktu sesingkat singkatnya ini hehe ;). Love it.
Baru tahu, ternyata inspirasi awalnya dari labeling yang disematkan pada seseorang. Tapi emang iya sih, ngg bisa dipungkiri bahkan di sekolah tempatku mengajar pun begini, bisa dibilang sudah menjadi hukum alam bahwa seseorang yang terlanjur melakukan kesalahan akan dicap dan dituduh selalu melakukannya di kemudian hari, bahkan walau yang bersangkutan ngg tahu menahu dan jauh dari tempat kejadian. Menarik dan memang sangat perlu dibahas menurutku.
BalasHapusAku cuma bisa bilang WOW ketika Kak Chocola memaparkan rentang waktu pengerjaan novel ini. Hanya 2 bulan genk? Gimana coba? Aku mah apa tuh Haha. Makin penasaran dengan novel yang digarap dengan rentang waktu sesingkat singkatnya ini hehe ;). Love it.
Ya ampun 2 bulan ya, cepet banget sih untuk satu novel. Aku kapan bisa gitu...
BalasHapusHmm itu yang adegan Gilang ketusuk kok langsung bikin merinding ya. Tipe kakak yang sayang banget sama adiknya. Makin penasaran aku jadinya. Uu
Baru kali ini ketemu buku dengan tema labelling, judulnya pun pas banget. Para tokohnya juga punya keunggulan sifat yg menarik. Jadi semakin penasaran dengan kisahnya.
BalasHapusTuh kan.. makin susah milih Arga atau Gilang gara-gara interview ini huhuu
BalasHapus