Judul : She's The Boss
Penulis : Wiwi Suyanti
Penerbit : Kubus Media Group
Tahun terbit : Februari, 2018
Jumlah Halaman : 572 Hal.
ISBN13 9786026731081
[ BLURB ]
Bos satu ini bakal menganggapmu taburan seledri di atas kuah bakso. Serius.
Kalau bisa jangan tatap matanya. Atau jangan bernapas sekalian!
Kalau bisa jangan tatap matanya. Atau jangan bernapas sekalian!
Tatapan lasernya mampu menghabisimu sebelum bibirmu sanggup berucap.
Perkenalkan : Wyne Gunardi. Cantik, muda, perfeksionis, dan benci pria tolol (namun diamdiam sering melakukan hal tolol seperti menyetrika pakaian di malam hari sambil meneguk red wine).
Bayangkan jika bos killer dengan aura Jumat Kliwon ini, harus berhadapan dengan seorang fotografer muda yang cerewet, playboy, digilai banyak wanita, dan memiliki tingkat narsis akut yang tiada tara.
Hanya keajaiban yang bisa membuat mereka 'damai'. Namun tidak banyak yang tahu, bahwa kadang-kadang keajaiban itu senang bercanda.
[ REVIEW ]
Baca kisah Wyne dan Zach ini, beneran roller coaster. Wyne yang emang bossy banget ini, dia selalu keras kepala dengan apa yang dia mau. Wyne adalah pemimpin yang sangat ditakuti sama anak buahnya. Dipertemukannya dengan Zach membuat Wyne makin menjadi sosok yang dingin. Ya karena emang Zach nyebelin dan tengil sih, otomatislah membuat ibu boss meradang.
Tapi kayaknya sifat Zach yang pantang menyerah itu, lambat laun bisa membuat Wyne sedikit luluh. Zach kayaknya emang sosok yang pas untuk bisa merobohkan dinding yang selalu dibangun Wyne. Dan perjuangan Zach tampaknya sangat panjang.
Gaya bercerita yang menarik, diselingi komedi yang menghibur inilah yang membuat aku selalu penasaran sama tiap halamannya karena komedinya selalu bikin ngakak. Ide tentang pemilik stasiun TV ini fresh banget, apalagi sebagai pemimpin.
Karakternya kuat dan konsisten sampe akhir, mereka saling melengkapi. Dan aku terharu banget sama sikap Zach, apalagi perlakuan dia kepada ibunya. Sungguh manis, pengen pelukin abang Zach jadinya.
Gaya bahasa yang digunakan mengalir dan ringan, alurnya menurutku agak lambat tapi emang itu cara membangun chemistry antar tokohnya sih. Apalagi sosok Wyne yang susah ditaklukan bikin gemes. Memakai sudut pandang orang ketiga ini, penulis membuat pikiran tokohnya sampai ke pembaca. Jadi aku ikut terhanyut sama kisah mereka.
Konfliknya rumit, tapi dikemas dengan ringan. Apalagi tentang keluarga ini, entahlah aku selalu merasa terhanyut sama konfliknya. Apalagi disaat perjuangan mereka itu sangat besar buat kebahagian anaknya, duh bikin mewek. Aku suka cara ka Wiwi mengekseskusi konfliknya, endingnya sukaa banget! ❤
"Aku ingin kita menghabiskan waktu yang ada tanpa memikirkan apa pun." - Hal. 478.
Rate : 4/5 🌟
Tapi kayaknya sifat Zach yang pantang menyerah itu, lambat laun bisa membuat Wyne sedikit luluh. Zach kayaknya emang sosok yang pas untuk bisa merobohkan dinding yang selalu dibangun Wyne. Dan perjuangan Zach tampaknya sangat panjang.
Gaya bercerita yang menarik, diselingi komedi yang menghibur inilah yang membuat aku selalu penasaran sama tiap halamannya karena komedinya selalu bikin ngakak. Ide tentang pemilik stasiun TV ini fresh banget, apalagi sebagai pemimpin.
Karakternya kuat dan konsisten sampe akhir, mereka saling melengkapi. Dan aku terharu banget sama sikap Zach, apalagi perlakuan dia kepada ibunya. Sungguh manis, pengen pelukin abang Zach jadinya.
Gaya bahasa yang digunakan mengalir dan ringan, alurnya menurutku agak lambat tapi emang itu cara membangun chemistry antar tokohnya sih. Apalagi sosok Wyne yang susah ditaklukan bikin gemes. Memakai sudut pandang orang ketiga ini, penulis membuat pikiran tokohnya sampai ke pembaca. Jadi aku ikut terhanyut sama kisah mereka.
Konfliknya rumit, tapi dikemas dengan ringan. Apalagi tentang keluarga ini, entahlah aku selalu merasa terhanyut sama konfliknya. Apalagi disaat perjuangan mereka itu sangat besar buat kebahagian anaknya, duh bikin mewek. Aku suka cara ka Wiwi mengekseskusi konfliknya, endingnya sukaa banget! ❤
"Aku ingin kita menghabiskan waktu yang ada tanpa memikirkan apa pun." - Hal. 478.
Rate : 4/5 🌟
Tidak ada komentar:
Posting Komentar